Kisah Omar dan Mimi

Suatu hari, di sekolah Omar sedang ada tugas untuk memperkenalkan hewan peliharaan masing-masing.

Lisa: “Dan sebab tu Lisa suka tupai, dan kelinci, dan burung, dan laba-laba

Buk guru: oke terima kasih, lisa dah boleh masukkan semuanye ke dalam sangkar semula. Sekarang giliran Omar.

Omar pun mendapat giliran untuk maju ke depan kelas dan memperkenalkan Mimi, kucing peliharaan Omar.

Omar: assalammualaikum semua

Semuanya: waalaikum salam

Omar:   hari ini Omar akan memperkenalkan mimi, kawan- kawan tau tak dulu Omar tak sukak mimi

Semuanya: hah, kenape?

 

Lalu Omar menceritakan kisah Omar bersama Mimi. Awal mulanya, Omar sekeluarga berjalan di kota. Hana melihat seekor anak kucing di dalam kardus yang di telantarkan.

Hana: eee, mama mari sini, sini, sini, ade anak kucing, kucing, kucing, kucing, kucing

Mama dan papa: aaaaaa

Hana: jom kita sama-sama jaga kucing ini, bila kita jaga kucing dapat pahala

Omar: aaa? Tapi Omar tak suka kucing

Mama: tak pe, nantik mesti Omar sayang dia.

 

Lalu mereka membawa kucing ke rumah dan merawatnya. Sesampainya di rumah. Hana asik bermain dengan Mimi. Omar lalu mengajak Hana untuk bermain bersama. Tapi Hana asik bermain bersama Mimi.

Omar: “Hana jom main”

Hana:   (terlalu sibuk bermain dengan mimi dan tidak mendengarkan Omar)

 

Omar lalu mencari boneka dinasaurusnya di kamar dan tidak menemukannya, sehingga Omar ke ruang tamu ada mama, papa dan Hana sedang bermain dengan Mimi, dan membuat Omar geram karena mimi bermain dengan dinasaurusnya Omar.

Di sore hari Omar pergi ke ruang tamu ada papa, mama, Hana, dan mimi, Lalu Omar melihat bantalnya yang sudah tergeletak dilantai dan ada beberapa bulu mimi di sana, lalu Omar marah.

Omar: iiiiiiiiih.

Papa: eh kenapa Omar?

Omar: tengok ni habis bantal Omar, ini mesti kucing tidur sini

Papa: (bernyanyi) “Omar bertenanglah”,

Omar: “tak nak, tak nak”

Papa: “kucing tidak tahu”

Hana: “betul, betul”

Omar: “tengoklah bantal Omar ada bulu kucing

Mama: sabarlah Omar sayang boleh bersihkan, maafkan lah kucing, kucing tidak paham, maafkanlah ia, maafkanlah kucing sama-sama gembire”.

Omar: “aaaah Omar tak nak maafkan”

Kawan-kawan: “haa, Omar tak nak maafkan mimi, aduh aduh”

Hana: sabar, abang Omar tak habis

 

Lalu omar bercerita kisah lain lagi. Suatu malam, Omar tidak bisa tidur karena di luar sedang hujan badai dan petir bersuara sangat keras.

Omar: “malam tu Omar tak boleh tidor, ada rebut petir kuat kat luar rumah.”

Disaat Omar tidak bisa tidur karena suara petir, di saatu itulah mimi masok ke kamar dan membuat Omar ketakutan, lalu akhirnya Omar menyadari kalu itu adalah Mimi, dan Mimi pun pergi tidur di tempat Omar dan Omar pun selalu membelakanginya, lama-kelamaan mimi mulai bersikap lucu dan Omar ketawa karenanya, tiba-tiba petir pun menyambar dan membuat Omar terkejut dan langsung memeluk mimi, dan membuat diri Omar merasa tenang. Omar pun akhirnya bisa tidur.

Keesokan paginya, setelah bangun tidur, Omar mencari-cari Mimi yang hilang dari tempat tidur.

Omar: eeh mana kucing? Omar cari merata-rata tapi tak jumpe. (bernyanyi) kucing pigi mane, mane? Omar rindu kucing, rindu, rindu.

Ternyata Mimi sudah bangun dan sedang berada di ruang TV. Omar pun menemukannya.

Omar: Haaaa, mi, mi nama wak mimi Mimi!

Jadi sekarang Omar dan mimi kawan baik. Omar jadi suka sama kucing. Teman-teman pun salut dengan Omar.

Omar dan Hana: (bernyanyi) kami suka kucing, sama-sama gembire, sama-sama gembire.

 

Tamat.

 

Assalammualaikum, haa kawan- kawan tau tak? Kite rasa gembira, bile ada kucing dirumah, macam abang Omar gembira bile ada mimi, hehe Alahamdulillah.