Suatu hari, Omar, Hana, Papa dan Mama pergi ke rumah Atok dan Opah. Sesampainya di sana, Omar dan Hana sedih, mereka lebih ingin ke rumah Sufi, karena di rumah Sufi lebih menyenangkan, banyak makanan dan mainan. Papa dan Mama pun membujuk mereka untuk turun dan menemui Atok dan Opah.
Papa dan mama: assalammualaikum
Atuk nenek: waalaikum salam, mana Omar Hana?
Papa mama: eeeeeh? (bingung)
Papa dan mama bingung dan melihat bahwa Omar dan Hana masih di dalam mobil.
Papa: Omar, Hana? Mari sini jumpa atuk nenek.
Omar dan Hana: mmmmmm
Omar: Omar tak nak balek kampung, Omar nak pigi rumah sufi
Hana: Hana pun
Papa: Omar, Hana atuk nenek kan keluarga kita, kita kene utamakan mereka dulu
Omar: tapi pigi rumah sufi lagi best, ada makanan sedap, kereta laju.
Mama: rumah atuk nenek pun best tau, nantik mesti Omar Hana suka
Omar dan Hana akhirnya mau turun dan masuk ke rumah. Mereka masih sedih karena ingin ke rumah Sufi. Di dalam rumah mereka lalu makan bersama.
Papa: Omar Hana jum makan
Mama: atuk nenek banyak masak makanan sedap tau
Omar dan Hana: okeee (dengan lemas pergi berjalan menuju ruang makan)
Atuk dan nenek: (bernyanyi) mari Omar dan Hana makan sama-sama
Omar da Hana: wowwww banyaknya makanan sedapnya
Atuk nenek: sebentar ya semua mari baca doa, sila jamu selera, makanlah apa saja.
Omar dan Hana: aaah sedapnya, gembiranya bersama keluarga, ruang masa besar.
Atuk nenek: jagalah silaturahim kita
Omar dan Hana: aaaah terima kasih atuk nenek
Atuk nenek: kita sayang keluarga, Allah sayang kita.
Keesokan harinya Omar dan Hana sedang memberi makan ayam di halaman rumah atuk dan nenek, mereka tidak sengaja menemukan gerobak yang ban nya sudah rusak dan langsung menaikinya.
Omar dan Hana: bruuum bruuum. (mereka bermain gerobak tanpa berjalan sedikitpun)
Omar: Alaah bosan laa, kreta sufi lagi best, mmmm (dengan wajah murung)
Atuk dan nenek melihat mereka bingung dan sedih lalu atuk mengangkat gerobak tersebut dan membawa mereka ke gudang untuk memperbaiki gerobak.
Atuk: haa jum ikot atuk pigi bengkel
Atuk: (bernyanyi) wahai Omar dan Hana, jum buat kereta
Omar dan Hana: buat kereta?
Atuk: mari atuk tunjukkan. Sambung itu dan ini senang sahaja, marilah sama-sama, cat sini sana, warnakan semuanya sudah jadi kereta, wah hebatnya, gembiranya bersama keluarga, ruang masa besar majaga silaturahim kita.
Kereta gerobak berhasil diperbaiki dan dapat berjalan. Mereka bermain gerobak dan didorong oleh Nenek.
Omar dan Hana: wah lajunya
Nenek masih mendorong gerobak yang didalamnya ada Omar dan Hana (merekapun senang sekali). Pada saat gerobak itu menurun dari daerah yang tinggi dan di tengah jalannya ada ayam jantan atuk dan nenek mengejar mereka dengan sekuat tenaga dari depan, Omar dan Hana pun berteriak, demi menghindari ayam yang dari depan nenek membelokkan gerobak tersebut dan membuat ban gerobak tersebut rusak dan membuat kaki nenek terkilir.
Omar: alaaaah dah rusak
Atuk: (dengan berlari) innalillah
Nenek: aduh aduh oke tak ni?
Omar: kalo kereta sufi pasti tak rusak! (Atuk dan nenek sedih mendengarnya)
Hana: mmmmmmm
Papa: kenapa ni?
Nenek: tak de apa, te seduh siket jee.
Papa: Nampak teruk ni? Jum pigi hospital.
Omar dan Hana: haaaaah???
Atuk lalu membawa Nenek ke rumah sakit. Omar, Hana dan Papa, Mama ada di rumah. Lalu mereka makan malam di ruang makan rumah atuk dan nenek. Omar Hana kaget ternyata Nenek harus dirawat di rumah sakit.
Mama: Omar, Hana jum makan
Omar: tapi atuk nenek mana?
Papa: malam ni atuk nenek tidur di hospital
Omar dan Hana: haaaaaa? Kenapa?
Papa: dokter nak pastikan kaki nenek betul-betul oke
Omar dan Hana: mmmmmmm (sedih)
Keesokan harinya di halaman rumah nenek, mereka melihat gerobak kemarin dan membayangkan bahagianya bermain bersama atuk dan nenek.
Omar Hana: mmmmmmm (sedih) sambal naik di atas gerobak
Mama: Omar, Hana? Kenapa ni?
Omar: kemane atuk nenek?
Hana: Hana pun (sedih)
Tiba-tiba Atuk dan Nenek pulang dari rumah sakit dan memanggil Omar Hana.
Atuk nenek: Omar, Hana
Omar dan Hana: atuk, nenek.!
Semuanya: (bernyanyi) gembira nye bersama, keluarga kita, luang masa Bersama, jaga lah silahturahim kita.
Omar: Amdulillah
Semuanya: kita sayang keluarga Allah sayang kita, kita sayang keluarga Allah sayang kita
Lalu Papa dan Mama datang dan mengajak Omar Hana untuk pulang ke rumahnya. Omar Hana masih ingin tinggal di rumah Atuk Nenek.
Papa: Omar, Hana kita nak balek dah ni
Omar: ha? Alah(sedih) Omar tak nak balek, Omar nak duduk rumah atuk nenek
Hana: Hana pun
Papa: eh? Kata tak nak balek kampung?
Omar dan Hana: heheeh
Papa: nanti kita merawat atuk nenek lagi ye?
Omar dan Hana: ok(ceria)
Tamat
Omar dan Hana: Assalammualaikum, hai, kawan-kawan tau tak? Kita kene jaga hubungan dengan keluarga, merawat selalau, dan menghabiskan massa sama-sama, alhamdulillah.